REPUBLIKA.CO.ID, ZURICH — Anugerah Ballon d’Or pertama kali mulai diberikan pada 1956 oleh Kepala Editor Majalah Sepak Bola Prancis Gabriel Hanot. Saat itu, para jurnalis mengumpulkan penilaian mereka mengenai siapa pemain terbaik dunia.
Namun, kala itu pemberian anugerah ini hanya diberikan kepada para pemain kelas dunia asal Eropa yang bermain di Benua Biru. Artinya, legenda seperti Pele asal Brasil dan Diego Maradona dari Argentina belum pernah menikmati gelar ini.
Pada 1995, aturan berubah dengan menyertakan para pemain dari penjuru dunia lainnya bisa menerima Ballon d’Or ini. Pemenang pertama dari perubahan aturan ini adalah George Weah asal Liberia yang saat itu bersinar bersama AC Milan.
Aturan ini kemudian kembali berubah pada 2007. Merumput di mana pun, seorang pemain bisa mendapatkan anugerah bergengsi ini.
Penghargaan terbaik dunia FIFA lalu melebur dengan Ballon d’Or pada 2010. Tak hanya jurnalis, para kapten dan pelatih timnas juga ikut memberikan suaranya.
Tapi hingga kini, meski aturan terus berubah, hanya ada dua pemain yang mendominasi daftar nominasi FIFA Ballon d’Or sejak 2008. Keduanya yaitu megabintang asal Argentina Lionel Messi dan kapten timnas Portugal Cristiano Ronaldo yang bergantian menjadi juara.
La Pulga meraih empat kali dan Ronaldo tiga. Kini, anugerah FIFA Ballon d’Or berpeluang kembali diberikan kepada salah satu dari keduanya. Malam penghargaan akan digelar di markas FIFA, Kota Zurich, Swiss malam ini.