Senin 11 Jan 2016 23:32 WIB

Industri Kreatif Butuh Inovasi dan Kolaborasi

Peserta pameran industri kreatif menunjukan hasil kerajinannya dalam pameran produk ungulan di Kementerian Perindustrian.
Foto: Republika/Prayogi
Peserta pameran industri kreatif menunjukan hasil kerajinannya dalam pameran produk ungulan di Kementerian Perindustrian.

REPUBLIKA.CO.ID, DEPOK -- Ketua Asosiasi Industri Kreatif Depok (AIKD) Ade Supriyatna mengatakan untuk mengembangkan industri kreatif di Kota Depok, Jawa Barat, dibutuhkan inovasi dan kolaborasi sehingga bisa membuat kota berikon belimbing ini bisa menjadi lebih maju.

"Kami mengedepankan inovasi produk dan berharap adanya kolaborasi positif dengan semua pihak untuk semakin memajukan industri kreatif di Kota Depok," kata Ade Supriyatna di Depok, Senin (11/1).

Ia mengatakan inovasi digunakan saat proses kreatif membuat produk dan strategi pemasaran yang dapat mendatangkan omzet besar, sedangkan kolaborasi adalah jika bisa mengombinasikan berbagai unsur untuk menciptakan sesuatu yang baru bagi kemajuan industri kreatif.

"Kolaborasi yang dimaksud yakni adanya sinergi antara akademisi, pemerintah, bisnis yang dapat merangsang wirausaha muda baru, dan kekuatan komunitas dengan jaringan wirausaha baik yang menggeluti hobi maupun yang lahir dari proses kreativitas," katanya.

Ia mengatakan banyak peran yang dapat dilakukan keempat unsur tersebut dalam rangka mengembangkan ekonomi kreatif di Depok. Unsur akademisi dapat mendukung perkembangan industri kreatif dengan memasukkan creative thinking and skill ke dalam kurikulum pendidikan, sehingga akan lahir jiwa-jiwa enterpreneur dan kreativitas membuat sebuah produk mulai dari usia dini.

Sementara unsur pemerintah diharapkan mampu membuat regulasi dan pelayanan yang memudahkan wirausaha, memberikan ruang terbuka sebagai fasilitas kolaborasi komunitas, serta perumusan sektor unggulan yang inline dengan city branding.

"Kami bersyukur Pemkot Depok telah banyak memberikan masukan dan sering memberi kami kesempatan memperkenalkan produk kami melalui pameran-pameran yang diadakan oleh beberapa dinas yang memang sering memberikan kami pendampingan serta pembinaan," ujarnya.

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يٰبَنِيْٓ اٰدَمَ لَا يَفْتِنَنَّكُمُ الشَّيْطٰنُ كَمَآ اَخْرَجَ اَبَوَيْكُمْ مِّنَ الْجَنَّةِ يَنْزِعُ عَنْهُمَا لِبَاسَهُمَا لِيُرِيَهُمَا سَوْاٰتِهِمَا ۗاِنَّهٗ يَرٰىكُمْ هُوَ وَقَبِيْلُهٗ مِنْ حَيْثُ لَا تَرَوْنَهُمْۗ اِنَّا جَعَلْنَا الشَّيٰطِيْنَ اَوْلِيَاۤءَ لِلَّذِيْنَ لَا يُؤْمِنُوْنَ
Wahai anak cucu Adam! Janganlah sampai kamu tertipu oleh setan sebagaimana halnya dia (setan) telah mengeluarkan ibu bapakmu dari surga, dengan menanggalkan pakaian keduanya untuk memperlihatkan aurat keduanya. Sesungguhnya dia dan pengikutnya dapat melihat kamu dari suatu tempat yang kamu tidak bisa melihat mereka. Sesungguhnya Kami telah menjadikan setan-setan itu pemimpin bagi orang-orang yang tidak beriman.

(QS. Al-A'raf ayat 27)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement