REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Presiden Joko Widodo menginginkan partai-partai yang mengalami perpecahan seperti Partai Golkar dan Partai Persatuan Pembangunan (PPP) segera menuntaskan konfliknya. Penyelesaian sengketa internal parpol akan mengembangkan demokrasi yang berdampak pada percepatan pembangunan.
Menteri Sekretaris Negara Pratikno mengatakan Presiden mencanangkan tahun ini sebagai tahun percepatan pembangunan memerintahkan agar semua pihak bekerja. Demokrasi yang sehat akan mendukung program tersebut.
Karena itu, Presiden berharap semua partai yang sedang menghadapi masalah internal harus segera melakukan sinergi, dan konsolidasi. Jokowi juga menginginkan partai-partai segera menyelesaikan konfliknya dan terus berpartisipasi dalam mengembangkan demokrasi yang sehat.
"Juga tadi yang kita bilang percepatan pembangunan. Itulah mengapa Pak Presiden mengundang Agung laksono dan nanti juga pemimpin Parpol lain," kata dia, usai mendampingi Jokowi menerima Agung Laksono dan Aburizal Bakrie di Istana Negara, Jakarta, Senin (11/1).
Dua partai politik bersengketa setelah Pemilihan Umum (Pemilu) 2014, yaitu Partai Golkar dan PPP. Partai Golkar terpecah menjadi kubu Aburizal dan kubu Agung, sedangkan PPP menjadi kubu Romahurmuziy dan Djan Faridz.
Pratikno menyatakan Presiden ingin partai politik menjadi pendukung penting dalam pembangunan negara, khususnya pilar penting demokrasi. Untuk itu, setiap parpol harus mampu berdemokrasi dengan menyelesaikan permasalahannya.
"Konflik internal bisa segera diselesaikan dan kebetulan tahun ini juga tahun percepatan pembangunan," kata dia.