REPUBLIKA.CO.ID, DOHA -- Pep Guardiola meminta maaf pada Senin (11/1), setelah dituding memberikan tekanan ekstra terhadap para pelatih tim-tim papan atas Inggris dengan mengumumkan akan melatih di Liga Primer Inggris musim depan.
Pelatih Bayern Muenchen ini dituduh oleh mantan penyerang Inggris Alan Shearer dalam harian Inggris sebagai kurang "beretiket" setelah tidak menjelaskan di mana ia akan melatih pada musim depan, lapor AFP.
Guardiola, menurut Shearer, telah memberikan tekanan tambahan pada kursi-kursi panas di Manchester City, Manchester United, dan Arsenal.
Namun, berbicara di Doha, Qatar, di mana Bayern Muenchen sedang berada pada hari terakhir pemusatan latihan musim dingin, Guardiola mengatakan ia tidak pernah berniat untuk tidak menghormati kolega-kolega pelatihnya.
"Saya meminta maaf," ucapnya. "Biasanya, dalam karir saya sebagai pelatih, sebagai pemain, saya sangat menghormati kolega-kolega saya, maka saya meminta maaf. Itu tidak pernah menjadi niat saya."
Guadiola mengumumkan pada awal bulan ini bahwa ia akan berhenti melatih di Jerman untuk mencoba peruntungan di Inggris. Ia mengaku ingin mendapatkan pengalaman baru.
"Saya mendapat beberapa tawaran dari Inggris namun saya belum menandatangani apapun. Ketika saya memiliki klub baru, saya akan memberi tahu semua orang," kata dia awal pekan lalu.
Pada Senin, Guardiola kembali menolak untuk mengungkapkan di mana ia akan melatih pada musim depan -- meski Manchester City menjadi favorit -- namun berkata kepada para pewarta bahwa fokusnya akan tetap pada Bayern sampai akhir musim.
Pada konferensi pers, di mana ia berbicara bahasa Jerman, Spanyol, dan Inggris, Guardiola juga mengatakan Juventus akan menjadi lawan berat pada Liga Champions tahun ini.
Kedua tim akan bertemu pada Februari dan Maret pada 16 besar kompetisi level klub terbesar itu.