REPUBLIKA.CO.ID, WINA -- Polisi Austria mengatakan, Jerman telah mengirimkan kembali sejumlah besar migran ke Austria setiap harinya sejak awal bulan ini. Banyak dari mereka tak memiliki dokumen yang sah.
BBC News melaporkan Senin (11/1), kebanyakan dari mereka yang dikirim kembali ke Austria bukan berasal dari Suriah. Mereka umumnya dari Afghanistan, Maroko dan Aljazair.
"Jumlah migran yang dikirim balik meningkat dari 60 pada Desember menjadi 200 sejak awal tahun," kata juru bicara polisi negara bagian Upper Austria David Furtner.
Pekan lalu, Swedia yang menjadi tujuan favorit migran juga berusaha membendung aliran. Mereka memberlakukan kontrol pada wisatawan dari Denmark.
Sebelumnya, Jerman digegerkan oleh serangan kejahatan seksual di peringatan malam Tahun Baru. Banyak dari para pelaku penyerangan pada wanita di Cologne, Jerman, diduga berlatar belakang migran terutama dari Afrika Utara dan Arab.
Sembilan belas orang saat ini sedang diselidiki oleh polisi negara sehubungan dengan serangan. Kementerian Dalam Negeri mengatakan tak ada satu pun pelaku yang merupakan warga Jerman.
Ke 19 tersangka termasuk 14 dari Maroko dan Aljazair. Sepuluh tersangka adalah pencari suaka, sembilan diantaranya tiba di Jerman setelah September 2015. "Sembilan lainnya kemungkinan di Jerman secara ilegal," kata Kementerian Dalam Negeri Jerman.
Ikuti Whatsapp Channel Republika