REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sepuluh orang telah diperiksa oleh pihak kepolisian terkait kasus tewasnya Wayan Mirna Salimin (27). Empat orang di antaranya adalah pegawai cafe Olivier, sedangkan sisanya adalah teman dan keluarga korban.
Kadiv Humas Mabes Polri, Irjen Anton Charliyan mengatakan pihak kepolisian masih menyelidiki terkait Mirna apakah karena pembunuhan atau kecelakaan. "Kalau pembunuhan soalnya memiliki motif," ujar Anton, Selasa (12/1).
Anton mengatakan motif pembunuhan, biasanya seperti ekonomi, balas dendam, ketakutan dan lain-lain. Hal tersebut, seperti yang didapatkan di lapangan. Sedangkan untuk zat yang kemungkinan ada di kopi yang diminum Mirna sebelum dia meninggal, pihak kepolisian masih belum dapat memastikan apakah zat tersebut sianida atau bukan.
"Itu masih dalam penyelidikan dan belum dapat dipastikan. Tim Labfor Mabes Polri, masih menunggu hasil dari tes laboratarium, hingga terdapat satu kepastian," ujarnya.
(Baca Juga: Hasil Autopsi Mirna Keluar Pekan Depan)
Untuk zat asing yang masuk dan terdapat luka di lambung, pihak kepolisian tidak menyangkal. Diakuinua, memang terdapat zat asing yang masuk dalam tubuh korban dan menyebabkan luka di lambung. "Kita masih teliti lebih dalam, sehingga belum bisa disampaikan," tutur dia.
Sementara itu, terdapat CCTV yang ada di sana, Anton berharap mudah-mudahan tim dari kepolisian dapat memperoleh petunjuk yang lebih jelas nantinya. "Kita masih usaha keras untuk mengungkap seluruh kasus ini. Isi pemeriksaannya belum bisa disampaikan," katanya.