REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sepuluh orang telah diperiksa oleh pihak kepolisian, empat orang dari pegawai cafe, sedangkan sisanya adalah teman dan keluarga korban. Kadiv Humas Mabes Polri, Irjen Anton Charliyan mengatakan pihak kepolisian masih menyelidiki terkait meninggalnya Wayan Mirna Salihin (27) karena pembunuhan atau kecelakaan.
"Kalau pembunuhan soalnya memiliki motif," ujar Anton, Selasa (11/1).
Anton mengatakan motif pembunuhan, biasanya seperti ekonomi, balas dendam, ketakutan dan lain-lain. Hal tersebut, seperti yang didapatkan di lapangan. Untuk zat sendiri pihak kepolisian masih belum dapat memastikan apakah zat tersebut sianida.
Jadi itu, masih dalam penyelidikan dan belum dapat dipastikan. Tim Labfor Mabes Polri, masih menunggu hasil dari tes laboratarium, hingga terdapat satu kepastian. Kemudian, untuk zat asing yang masuk dan terdapat luka di lambung.
Pihak kepolisian tidak menyangkal, memang terdapat zat asing yang masuk dan menyebabkan luka di lambung. "Kita masih teliti lebih dalam, sehingga belum bisa disampaikan," tutur dia.
Sementara itu, terdapat CCTV yang ada di sana. Anton berharap mudah-mudahan tim dari kepolisian dapat petunjuk yang jelas. Terkait apakah disengaja atau tidaknya tentang meninggalnya Mirna. "Masih usaha keras untuk ungkap seluruh kasus ini. Isi pemeriksaannya belum bisa disampaikan," kata dia.