REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Mantan pimpinan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Bibit Samad sempat menjadi ketua dewan pembina ormas Gafatar (Gerakan Fajar Nusantara) selama dua periode. Namun, dia mundur setelah diberi tahu bahwa organisasi ini tunduk pada mesiah.
"Setelah saya cari tahu mesiah itu siapa, Musadeq yang pernah dihukum karena penodaan agama," ujar dia kepada Republika.co.id, Selasa (12/1).
Bibit mengaku selama menjadi pembina Gafatar, ia hanya hadir sebagai pembicara. Saat itu, dia menilai Gafatar merupakan organisasi sosial yang bagus terkait kebersihan lingkungan dan ketahanan pangan.
Bibit juga tertarik karena ingin menyosialisasikan GNPK (Gerakan Nasional Pemberantasan Korupsi). Materi yang dibahas Bibit pun terkait gerakan antikorupsi.
Bibit mundur pada 2014 dari jabatan dan keanggotaanya sebagai dewan pembina. Bibit sempat ikut dalam rapat kerja nasional dua kali di Denpasar dan Makassar.