REPUBLIKA.CO.ID, Situs berita Israel News One memperingatkan, jika Daesh (ISIS) tidak bisa dikalahkan di Sinai dan reaksi atas serangan perbatan Libya-Mesir lambat, maka rezim Presiden Abdu Fattah al-Sisi akan hancur. Sementara Daesh akan menguasai seluruh Afrika Utara.
"Militer Mesir merupakan salah satu dari 10 yang terbesar di dunia dan terbesar di Afrika maupun Timur Tengah," tulis laporan tersebut. Kendati kekuatannya tak sekuat Israel, namun mereka memiliki kemampua masif karena jumlah dan peralan militer.
Menurut laporan tersebut, Daesh sedang membangun kekuatan di sepanjang perbatasan Mesir-Libya. Mereka akan berupaya untuk mengambil alih Libya.
Media Israel juga mengklaim Ikhwanul Muslimin akan bergabung dengan ISIS setelah itu dan membahayakan rezim Sisi. Media itu menambahkan, aparat Mesir telah melakukan upaya untuk menghancurkan ISIS. Namun berjalan lambat. Tentara Mesir tak mampu menghentikan kekuata Daesh dengan cepat.
Baca juga, Lokasi Penyimpanan Uang ISIS Diserang, Jutaan Dolar Hangus.
Sisi berhasil naik ke tampuk kekuasaan setelah mengkudeta Muhammad Mursi dari Ikhwanul Muslimin. Sisi juga sudah memasukkan IM sebagai kelompok teror.
Namun klaim IM akan bergabung dengan ISIS patut dipertanyakan. Ini mengingat IM secara ideologi gerakan sudah jauh berbeda. IM juga sedang bertempur melawan ISIS di Suriah, begitupula di Libya.