REPUBLIKA.CO.ID, DEPOK -- Dewan Pembina Partai Gerindra, Prabowo Subianto memberikan petuah kepemimpinan di Rapat Koordinasi Nasional (Rakornas) Partai Keadilan Sejahtera (PKS), Selasa (12/1). Dalam sesi Leadership talk tersebut, Prabowo menyampaikan pentingnya seorang pemimpin yang tidak hanya 'Jarkoni'.
"Pengalaman saya banyak orang pintar tapi Jarkoni, bisa ngajar tapi tidak bisa ngelakoni," katanya di Hotel Bumi Wiyata, Depok. Menurut dia, esensi pokok dalam kepemimpinan adalah pengertian dan kesadaran memimpin harus berada di depan dan memberi contoh. "Ing ngarso sung tolodho, di depan memberi teladan."
Prabowo bercerita semasa ia menjadi perwira muda, ia pernah memiliki komandan yang setiap kali ada musuh selalu mengandalkan anak buahnya. "Saya yang dipanggil," katanya. Sementara, komandan itu di belakang. Inilah yang dimaksud jarkoni. Begitu juga pemimpin politik. Ia mengungkapkan, di Gerindra ia membuat garis tegas, bagaimana pola kepemimpinan di pusat dan daerah.
Namun bukan berarti pemimpin harus kaku, tetap bisa fleksibel dengan kondisi dan situasi. Prabowo memberi contoh, aturan partai jangan terlalu sering ke luar negeri. Repotnya, kata dia, banyak kader dari bawah yang tidak pernah ke luar negeri. Mereka meminta izin untuk keluar negeri.
"Ini dilema, ya akhirnya kita juga harus fleksibel, silahkan dilakukan tapi jangan keseringan," katanya. (PKS Klaim Menang Paling Banyak di Pilkada 2015).
Selain memberikan petuah kepemimpinan, Prabowo juga menegaskan hubungan Gerindra dan PKS merupakan sahabat baik. Ini dibuktikan dengan kerja sama dua kader partai ini di daerah dalam beberapa kesempatan di Pilkada dan Pilpres 2014 lalu.