Selasa 12 Jan 2016 18:49 WIB
Ormas Gafatar

Usai Temukan Dokter Rica, Polda DIY Terima Lagi 6 Laporan Orang Hilang

Rep: Rizma Riyandi/ Red: Bayu Hermawan
Polda DIY
Foto: .
Polda DIY

REPUBLIKA.CO.ID, SLEMAN - Pascapenemuan Dokter Rica, laporan orang hilang yang masuk ke Polda DIY terus bertambah. Kepala Bidang Humas Polda DIY AKBP Anny Pudjiastuti menyampaikan, ada enam laporan orang hilang yang masuk ke Sentra Pelayanan Kepolisian Terpadu (SPKT). Berdasarkan laporan yang masuk, total jumlah orang hilang sebanyak 16 orang.

"Semalam ada satu laporan, yang hilang ada tujuh orang. Hari ini ada lima laporan dengan sembilan orang hilang," kata Anny saat ditemui di Polda DIY, Selasa (12/1).

Guna menindaklanjuti laporan tersebut, berkas laporan akan diteruskan ke reserse untuk diselidiki guna pendalaman lebih lanjut. Dalam menyikapi semakin maraknya kasus orang hilang, Anny berpesan agar masyarakat lebih bijak dan tidak terpengaruh hasutan orang yang baru saja dikenal.

Selain itu, Anny juga meminta agar setiap orang meningkatkan kepeduliannya pada lingkungan dan keluarga.

Sebelumnya, Polda DIY sendiri telah menerima empat laporan orang hilang. Saat ini, keempatnya telah berhasil ditemukan. Antara lain, Dokter Rica dan anaknya dengan terlapor Eko Purnomo dan istrinya, Veni Ori Nanda, yang sampai saat kini masih dalam penyelidikan.

Sementara, tiga sisanya disebabkan masalah ekonomi dan keluarga, yaitu Veronica Lydia Nirmala Sari (29), Kukuh Prambudi (26), dan Mamluatul Hikmah (29) serta Anzi Nadilla (19). Selain itu, ada dua laporan orang hilang lainnya yang saat ini ditangani Polres Sleman.

Pertama, Diah Ayu Yulianingsih (28), warga Perumahan Candi Gebang Permai IV, Nomor 1, Jetis, RT18 RW66, Wedomartani, Ngemplak, yang hilang bersama anak balitanya. Kedua, seorang pelajar bernama Ahmad Kevin Aprilio yang hilang bersama ayah kandungnya, Angga, sejak 26 November 2015.

Terkait kasus orang hilang ini, Direktur Reserse Kriminal Umum Polda DIY Kombes Pol Hudit Wahyudi menyampaikan, belum bisa menyimpulkan keterkaitannya antara satu dan yang lain. Terutama, dengan Gafatar (Gerakan Fajar Nusantara) yang saat ini telah berubah nama menjadi Negara Karunia Semesta Alam.

"Kasus ini masih kami selidiki. Kami belum bisa menyimpulkan apakah ada kaitannya dengan sebuah aliran atau tidak. Sebab, dr Rica sendiri belum bisa memberikan keterangan. Sementara, Diah dan Kevin belum ketemu," kata Hudit.

Di sisi lain, berdasarkan keterangan Eko dan Vani, mereka pergi bersama Dokter Rica untuk mencari kehidupan yang lebih baik dengan membangun bisnis klinik di luar Yogyakarta.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement