REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- Seorang PNS di Dinas PU Surabaya, Faradina Ilma, dilaporkan menghilang sejak dua bulan lalu. Diduga wanita tersebut hilang setelah mengikuti kegiatan Ormas Gerakan Fajar Nusantara (Gafatar).
Priyanto, paman dari Faradina Ilma mengungkapkan, sebetulnya keponakannya itu dikenal sebagai sosok anak yang patuh kepada orang tua dan rajin menjalankan ibadah.
Namun perilaku Faradina berubah drastis sejak ia mengenal dan menjalin hubungan asmara dengan Eko Siswanto. Wanita lulusan S2 Fakultas Planologi Universitas Diponegoro itu sudah tak mau lagi menjalankan ibadah sholat dan puasa.
Priyanto menuding Eko yang diketahui merupakan pentolan Gerakan Fajar Nusantara (Gafatar) Surabaya, telah membuat prilaku keponakannya itu melenceng dari syari'at agama Islam.
"Bulan Ramadhan itu dia gak puasa, gak sholat. Saya sampai ingatkan berkali-kali. Si Eko ini seperti sudah mencuci otaknya, jadi gak nurut lagi," ujar Priyanto saat dihubungi Republika,co.id.
Faradina pergi meninggalkan keluarganya tanpa alasan dan tujuan yang jelas sejak dua bulan lalu. Bahkan pegawai negri sipil di Dinas PU Surabaya ini hanya meminta izin kepada instansinya untuk pulang ke rumah orang tuanya di Semarang.
Namun, sepucuk surat justru diterima pihak keluarga. Isinya Faradina pamit pergi dan mengatakan tak ada sangkut pautnya dengan Gafatar. Mengetahui keponakannya pergi tak jelas, Priyanto bersama ayah Faradina Abdul Kholik pun segera mencari Eko.
Diketahui pria yang bekerja paruh waktu itu adalah warga Lumajang. Namun, saat ditemui dikediamannya kata Priyanto orang tua Eko pun sedang kebingungan karena putranya itu telah lama tak pernah pulang. Kini kasus hilangnya Faradina tengah ditangani pihak kepolisian.
"Orang tuanya juga nangis nangis. Jadi dia (Eko) itu gak pernah pulang-pulang juga," katanya.