Selasa 12 Jan 2016 19:36 WIB

Perempuan Cantik Berjilbab Bagi Mawar di Kemenkumham

Aksi perempuan cantik bagi mawar.
Foto: Ist
Aksi perempuan cantik bagi mawar.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Puluhan kader dan simpatisan Partai Persatuan Pembangunan (PPP) menyambangi gedung Kementerian Hukum dan HAM. Mereka yang mendatangi  Menteri Yasona H Laoly itu didominasi perempuan cantik dengan mengunakan hijab berwarna hijau.

Dengan membawa setangkai bunga mawar, para perempuan cantik berselempang hijau bertuliskan wilayah propinsi masing-masing itu membagikan bunga mawar kepada Menteri Yasona dan Dirjen AHU Kemenkumhan serta pegawai kemenkumham.

Zulfa, kader PPP dari Sulawesi Selatan, mengaku ikut datang untuk membagikan bunga sebagi ucapan terima kasih atas dicabutnya Surat Keputusan Muktamar Surabaya pimpinan M. Romahurmuziy tanggal 7 Januari 2016.

"Saya bersama teman-teman mewakili simpatisan wilayah di seluruh provinsi mengucapkan terima kasih kepada Pak Menteri atas dicabutnya SK Muktamar Surabaya. Dengan harapan dapat diselesaikan dengan cepak SK Kepenguruan Djan Faridz Muktamar Jakarta, katanya disela membagikan bunga mawar di depan lobi gedung Ditjen AHU Kemenkumham, Jakarta, Selasa (11/1).

Waksekjen DPP PPP Yunus Razak mengatakan aksi bagi bunga ini dilakukan selama 4 hari sejak 11-14 Januari 2016 sembari menungu janji Menkumham Yasona mengeluarkan SK Kepengurusan Djan Faridz.

"Mereka adalah repersentasi warga PPP dari seluruh provinsi se-Indonesia. Sembari mengucapkan terima kasih atas keluarnya surat keputusan pencabutan SK Muktamar, Surabaya tanggal 7 Januari 2016 berdasarkan putusan Mahkamah Agung. Ucapan ini dilakukan dengan menyerahkan Bunga Mawar kepada Menteri, Dirjen AHU, Direktur Tata Negara dan seluruh pegawai Kemenkumham," ujar Yunus.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement