Selasa 12 Jan 2016 21:13 WIB

Ini Tiga Amanat Hilmi Aminuddin di Rakornas PKS

Rep: Dyah Ratna Meta Novia/ Red: Bayu Hermawan
Hilmi Aminuddin
Foto: Antara/Wahyu Putro A
Hilmi Aminuddin

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Majelis Syuro PKS periode 2010-2015 KH Hilmi Aminuddin menyampaikan amanat dalam Rakornas PKS di Depok, Jawa Barat. Dalam amanatnya ia menekankan tiga aspek konsolidasi menuju kemenangan dakwah.

"Tanpa motivasi dan tujuan untuk menegakkan kalimat Allah, sangat sulit mempersatukan aneka ragam Sumber Daya Manusia (SDM), pendidikan, bahkan faktor budayanya, yang tersebar dari 17 ribu pulau yang ada di Indonesia. Tapi, alhamdulillah dengan kesatuan tekad kita bisa menyatukannya," kata Hilmi di Hotel Bumi Wiyata, Depok, Jabar, Selasa (12/1).

Amanat pertama, ujar dia, hendaknya para kader PKS senantiasa melakukan konsolidasi motivasi. Motivasi yang ditekankan adalah kesadaran untuk memilih dakwah sebagai jalan perjuangan.

"Jika dari awal, kader PKS tidak dengan kesadaran atau tidak berani untuk memilih hal tersebut, bukan tidak mungkin akan terjadi split personality di kemudian hari. Kesadaran motivasi untuk memilih jalan dakwah haruslah dibuktikan dengan pengorbanan besar, yaitu pengorbanan waktu, harta, tenaga, bahkan jiwa," jelasnya.

Amanat kedua, hendaknya para kader PKS melakukan konsolidasi orientasi, yaitu hanya menjadikan Allah dalam setiap amal di segala bidang. Sehingga, orientasi inilah yang akan melahirkan semangat untuk berlomba-lomba dalam kebaikan (fastabiqul khoirot).

"Kejelasan orientasi Allah SWT seperti digambarkan pada ayat 'walikulli wijhatun huwa muwalliiha'. Setiap orang harus punya orientasi dalam mencapai sesuatu." ujarnya.

Amanat ketiga, ujar Hilmi, konsolidasi integrasi. Poin ini sebagaimana prinsip dari ajaran Islam, yaitu totalitas dan menyeluruh (syammil mutakammil).  Maksudnya, agar setiap potensi sumber daya manusia yang ada di PKS dapat terintegrasi demi tegaknya Islam.

"Apakah itu, generasi tua, generasi muda, ikhwan (putra), akhwat (putri) harus terintegrasi dalam satu kesatuan yang utuh, jangan sampai yang satu tidak merasa ada hubungan dengan yang lain," jelasnya.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يٰبَنِيْٓ اٰدَمَ لَا يَفْتِنَنَّكُمُ الشَّيْطٰنُ كَمَآ اَخْرَجَ اَبَوَيْكُمْ مِّنَ الْجَنَّةِ يَنْزِعُ عَنْهُمَا لِبَاسَهُمَا لِيُرِيَهُمَا سَوْاٰتِهِمَا ۗاِنَّهٗ يَرٰىكُمْ هُوَ وَقَبِيْلُهٗ مِنْ حَيْثُ لَا تَرَوْنَهُمْۗ اِنَّا جَعَلْنَا الشَّيٰطِيْنَ اَوْلِيَاۤءَ لِلَّذِيْنَ لَا يُؤْمِنُوْنَ
Wahai anak cucu Adam! Janganlah sampai kamu tertipu oleh setan sebagaimana halnya dia (setan) telah mengeluarkan ibu bapakmu dari surga, dengan menanggalkan pakaian keduanya untuk memperlihatkan aurat keduanya. Sesungguhnya dia dan pengikutnya dapat melihat kamu dari suatu tempat yang kamu tidak bisa melihat mereka. Sesungguhnya Kami telah menjadikan setan-setan itu pemimpin bagi orang-orang yang tidak beriman.

(QS. Al-A'raf ayat 27)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement