REPUBLIKA.CO.ID, SUBULUSSALAM, ACEH -- Ratusan ikan gabus mati mendadak di kawasan rawa sekitar perusahaan perkebunan di Kecamatan Longkib, Kota Subulussalam, Provinsi Aceh.
Camat Longkib, Hal Haris di Subulussalam, Selasa (12/1) mengatakan kejadian tersebut sudah berlangsung tiga hari lalu. Ikan-ikan tersebut mengapung di permukaan air dan menimbulkan aroma tidak sedap.
"Saat ini belum diketahui penyebab ikan tersebut mati secara tiba-tiba, warga pun tidak ada yang berani mengkonsumsi ikan itu, karena takut mengandung sesuatu yang dapat mengganggu kesehatan," kata Hal Haris.
Ia mengatakan dampak dari matinya ikan tersebut, mengakibatkan hilangnya satu mata pencarian warga di sana. Biasanya petani di sana tiap hari mencari ikan di lokasi tersebut dengan menggunakan berbagai jenis tengkapan.
"Rawa tersebut tempat warga mencari rezeki, mereka dapat ikan gabus lalu dijual. Tapi sekarang mulai dari yang kecil sampai ukuran besar 2-3 kilogram mati dan mengapung," kata Haris.
Kondisi yang sama juga terjadi di Desa Panglima Sahman dan Tualang, Kecamatan Runding. Warga setempat mengaku terkejut melihat ikan gabus mati secara mendadak di parit desa setempat.
"Ini sudah terjadi selama tiga pekan terakhir, kami tidak tahu apa penyebabnya," kata warga, Jaddam Basri.
Mereka berharap dinas terkait dapat turun ke lokasi untuk mengecek kondisi ikan tersebut, apakah mati akibat racun atau ada penyebab lainya.
Warga kedua desa tersebut khawatir jika kondisi ini terus terjadi, maka bisa menyebabkan hilang mata pencarian mereka, apalagi jumlah ikan yang mati sudah mencapai ratusan ekor. Jumlah ikan gabus yang mati juga semakin meluas hingga sampai ke rawa sekitar PT Perusahaan Nusantara (PTPN I).