REPUBLIKA.CO.ID, SIDOARJO -- Sejumlah warga yang ada di wilayah Tanggulangin, Sidoarjo, Jawa Timur menggelar syukuran menyusul adanya penghentian rencana pengeboran sumur gas yang dilakukan oleh Lapindo Brantas Inc di wilayah setempat.
Salah seorang warga, Sutoyo, mengatakan syukuran tersebut dilakukan sebagai salah satu ungkapan warga atas dihentikannya rencana pengeboran sumur gas oleh Lapindo Brantas Inc. di wilayah mereka.
"Warga bersyukur karena rencana pengeboran sumur gas yang akan dilakukan di wilayah Tanggulangin ini sudah dihentikan," katanya, Selasa (12/1).
Ia mengemukakan, warga Desa Banjar Asri ini sebenarnya trauma terhadap peristiwa semburan lumpur (Lapindo, red) di sumur Banjar Panji yang mengakibatkan ribuan rumah tenggelam.
"Warga di desa kami masih trauma dengan adanya peristiwa semburan lumpur yang terjadi tersebut. Jangan sampai semburan itu terjadi di desa kami," katanya.
Sebelumnya, Lapindo Brantas Inc. berencana melakukan pengeboran di wilayah Tanggulangin untuk mencukupi pasokan kebutuhan gas yang ada di Sidoarjo dan Surabaya.
Namun, rencana pengeboran yang diawali dengan pengurukan dan pemadatan tanah di lokasi semburan itu mendapatkan kecaman serta protes dari berbagai pihak. Hingga akhirnya, rencana pengeboran tersebut terpaksa harus dihentikan supaya tidak menimbulkan gejolak di masyarakat.
Lapindo sendiri memiliki sebanyak 30 sumur gas yang tersebar di beberapa kecamatan di Kabupaten Sidoarjo. Gas yang diproduksi tersebut di antaranya untuk mencukupi pasokan gas rumah tangga yang ada di sebagian wilayah Sidoarjo dan juga di Kota Surabaya.