REPUBLIKA.CO.ID, MAGELANG -- Seorang pemuda warga Perumahan Lembah Asri, Mertoyudan, Kabupaten Magelang, Adi Kurniawan (27), hilang sejak akhir Oktober 2015 diduga bergabung dengan kelompok Gerakan Fajar Nusantara (Gafatar).
Anak dari pasangan Mukh Subari (58) dan Siti Sugiarti (52) ini saat meninggalkan rumah berpamitan mau bekerja di sebuah biro iklan di Jakarta.
"Saat pergi, dia berpamitan mau bekerja di Jakarta, tetapi saat didesak alamat perusahaannya dan akan saya antar dia tidak mau. Alasannya berangkat bersama teman-temannya dari Yogyakarta," kata Subari, Selasa.
Ia mengatakan pada awalnya komunikasi melalui telepon seluler dengan anaknya tersebut berjalan dengan baik. Tetapi sejak pertengahan November 2015 susah dihubungi dan tidak ada kabar sampai sekarang.
"Kontak terakhir pada 16 November 2015, waktu itu kami meminta Adi untuk pulang pada pernikahan adiknya tanggal 12 Desember 2015. Tetapi dia bilang training kerja belum selesai dan tidak bisa pulang," katanya.
Subari mengetahui anaknya bergabung dengan Gafatar waktu kuliah di sebuah perguruan tinggi swasta di Yogyakarta. Adi lulus dari perguruan tinggi tersebut pada Oktober 2014 dan meskipun sudah lulus dia tetap aktif di Yogyakarta.
"Semula kami telah curiga bahwa ia aktif di Gafatar. Hal ini kami ketahui setiap bulan dia membawa pulang buletin yang berisi kegiatan Gafatar," katanya.
Ia memperkirakan anaknya telah bergabung dengan Gafatar satu tahun lebih. Bahkan, dia pernah mengajak ibunya dan adiknya Imam untuk bergabung dengan Gafatar, namun mereka menolak karena ajarannya menyimpang dari agama Islam.
"Kami berharap Adi pulang ke Magelang dan menata hidupnya lagi dan jangan lagi mengikuti kegiatan sesat tersebut," katanya.