REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua DPP Partai Keadilan Sejahtera (PKS), Ahmad Heryawan menegaskan konflik yang terjadi di internal partai yang melibatkan Wakil Ketua DPR RI, Fahri Hamzah akan segera berakhir. Bahkan, konflik internal ini dinilai tidak akan membuat PKS terpecah.
Fahri diminta mundur dari jabatan Wakil Ketua DPR RI oleh pihak internal di PKS. Menurut Aher, masalah adalah hal yang wajar terjadi di manapun. Bahkan, dalam sebuah keluarga, juga sangat mungkin terjadi sebuah masalah. Namun, setiap masalah akan dapat diselesaikan.
"Yang jelas riak-riak itu jangan jadi permusuhan, jangan jadi perpecahan, saya meyakini, riak-riak yang ada itu hanya kecil, nanti selesai, reda kembali seperti sedia kala," ujar Aher di rakornas PKS, Rabu (13/1).
Dari konflik yang terjadi di internal pantai ini, Aher berharap hanya menjadi sebuah vitamin bagi eksistensi PKS. Harapannya, konflik ini membuat seluruh kader bersatu kembali seperti sedia kala. Aher membantah konflik yang terjadi di PKS akibat adanya faksi-faksi antara faksi Anis Matta dengan Sohibul Iman.
Bahkan, rotasi kader yang ada di jabatan publik adalah hal biasa di PKS. Jadi, bukan soal rotasi Fahri Hamzah yang membuat konflik ini muncul di PKS. Bukan juga soal faksi-faksi, sebab, kata Gubernur Jawa Barat ini, seluruh kader merupakan sahabat di PKS. Tak ada kubu-kubuan.
"Tidak ada masalah menurut saya (rotasi Fahri). Tidak ada masalah apa-apa," tegas dia.