REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA --- Menghilangnya dua warga Surabaya yang diduga terkait Gerakan Fajar Nusantara (Gafatar) mendapat perhatian Pemerintah Kota Surabaya. Pemkot pun mengendus adanya kemungkinan salah satu warganya menyeberang ke Malaysia.
Sebagaimana informasi yang beredar dua warga Surabaya yang hilang yakni Erri Indra Kautsar (20), yang merupakan mahasiswa semester V jurusan elektronika, Institur Teknologi Sepuluh November dan Faradina Ilma (25), seorang pegawai negeri sipil (PNS) menghilang.
Untuk menemukan petunjuk keberadaan keduanya Pemkot Surabaya pun tengah melakukan berbagai upaya. Kepala Bakesbangpol dan Linmas Surabaya Soemarno, menuturkan, pihaknya telah menerima surat dari orang tua Erri, Suharijono tertanggal 15 September 2015 ditujukan kepada Wali Kota Surabaya.
Inti surat tersebut, lanjut dia, menyampaikan permohonan kepada wali kota untuk membantu upaya pencarian Erri. Menindaklanjuti hal tersebut, Pemkot telah menempuh sejumlah upaya. Di antaranya, berkoordinasi dengan jajaran dan pihak kepolisian. Selain itu, membangun komunikasi dengan kedutaan besar Indonesia di Kucing, Malaysia.
Dari hasil pelacakan terakhir, Erri sempat teridentifikasi berada di Pontianak dan dikabarkan ada kemungkinan menyeberang ke wilayah Malaysia.