REPUBLIKA.CO.ID, PURWAKARTA -- Jajaran Polres Purwakarta, Jabwa Barat sedang mendalami keberadaan pengikut aliran Gerakan Fajar Nusantara (Gafatar). Pasalnya, sudah ada laporan di wilayah ini ada sepasang suami isteri asal Lampung yang mengikuti aliran ini. Tetapi, sejauh ini belum ada laporan pengikut Gafatar tersebut membahayakan bagi masyarakat Purwakarta.
Kapolres Purwakarta, AKBP Trunoyudo Wisnu Andiko mengatakan, pasutri yang mengikuti Gafatar mengontrak di Kecamatan Cibatu. Berdasarkan keterangan warga sekitar, pasangan itu jarang bersosialisasi. Namun, pernah ada pengakuan kalau mereka ini anggota Gafatar.
"Tetapi, masyarakat sekitar tak terlalu menanggapi kehadiran mereka. Makanya, mereka jarang bersosialisasi," kata Trunoyudo kepada Republika.co.id, Rabu (13/1). (Ridwan Kamil Minta Warganya Waspadai Gafatar).
Saat ini, pasangan tersebut sudah meninggalkan kontrakannya. Meski demikian, pihaknya akan terus mendalami masalah ini. Apalagi paham Gafatar ini sedang ramai diperbincangkan pascahilangnya dr Rica asal Yogyakarta.
Tak hanya itu, polisi akan segera berkoordinasi dengan MUI untuk mengantisipasi gerakan organisasi ini. Selain itu, pihaknya menghimbau kepada masyarakat untuk tetap waspada. Bila ada yang mencurigakan mengenai gerak-gerik tetangga, terutama pendatang harus segera dilaporkan. Supaya, segera mendapat perhatian serius.