REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Masyarakat Indonesia dihebohkan dengan eksistensi organisasi Gerakan Fajar Nusantara (Gafatar). Usai ramai diberitakan sesat, Gafatar pun bagai hilang ditelan bumi.
Website gafatar.org yang memuat segala hal yang berhubungan dengan Gafatar, kini sulit untuk diakses. Padahal, selama ini website tersebut aktif mengabarkan berbagai kegiatan atau agenda dari kelompok Gafatar, termasuk pertemuan dengan sejumlah tokoh-tokoh penting di Indonesia.
Menurut pantauan Republika.co.id yang beberapa waktu lalu sempat berhasil mengakses gafatar.org, website tersebut memang berisikan sangat banyak informasi tentang Gafatar. Terdapat visi, misi, tujuan, latar belakang, janji, serta foto-foto dari para anggota yang mengikuti kegiatan mereka.
Hal tidak jauh berbeda terjadi pada akun Twitter @Gafatar yang bernama GAFATAR (Official), yang memiliki lebih dari 2 ribu pengikut dan telah memposting lebih dari 3.500 cuitan. Akun Twitter itu kini tidak lagi berkicau, tertanggal 8 Januari 2016, tepat saat isu kesesatan organisasi Gafatar mulai mencuat.
Padahal, sebelum isu kesesatan ramai diperbincangkan publik, akun Twitter tersebut sangat aktif mengabarkan berbagai aktivitas dari para anggota, seperti kegiatan sosial. Bahkan, akun itu acap kali memposting tweet atau foto pertemuan Gafatar dengan para petinggi negeri, seperti audiensi dan diskusi.