REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Istana mengimbau masyarakat agar tak mudah percaya bujukan untuk bergabung dengan organisasi masyarakat (ormas) tertentu. Imbauan ini terkait dengan maraknya orang hilang yang diduga ikut dalam ormas Gafatar.
"Masyarakat kita harus semakin dewasa, semakin terbuka dan rasional. Hal-hal yang seperti ini seyogyanya tidak dipercaya," ucap Sekretaris Kabinet Pramono Anung, Rabu (13/1).
Ia menyatakan bahwa pemerintah serius menangani kasus sejumlah orang hilang yang diduga bergabung dengan Gafatar.
Presiden Jokowi, menurut Pramono, secara khusus telah memerintahkan Polri dan menteri terkait untuk mendalami kasus yang telah memunculkan keresahan di masyarakat tersebut.
"Apakah ada latar belakang paham-paham ideologi tertentu, atau kepercayaan tertentu, atau tujuan tertentu, ini yang sekarang didalami," katanya.
Berbicara terpisah, Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin menyebut wilayah penyebaran Gafatar sebagian besar berada di Jawa Barat dan Jawa Tengah. Menurutnya, gerakan ini sejak dulu telah ada. Hanya saja pergerakannya tidak semasif seperti sekarang.
"Kalau dulu keresahan yang ditimbulkan tidak seperti sekarang," ujarnya.