Rabu 13 Jan 2016 16:46 WIB

Mensos: 2016 Mestinya Indonesia Bisa Jadi Negara Bebas Pasung

Rep: c39/ Red: Andi Nur Aminah
Pemasungan/ilustrasi
Foto: lembagahukum.com
Pemasungan/ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID,  JAKARTA -- Menteri Sosial Khofifah Indar Parawansa mengatakan, pada 2016 seharusnya Indonesia sudah bisa menjadi negara bebas pasung. Hal ini lantaran pemerintah sudah menyiapkan Kartu Indonesia Sehat (KIS) sebanyak 9,24 juta.

"2016 mestinya kita sudah bisa menjadi negara bebas pasung, karena pemerintah menyiapakan KIS sudah 92,4 juta," kata Khofifah di sela-sela acara rapat persiapan pembahasan RUU Penyandang Disabilitas di Kemensos, Jakarta, Rabu (13/1).

Menurut Khafifah, dengan jumlah KIS yang sedemikian banyak, sudah cukup meng-cover seluruh Orang Dengan Gangguan Jiwa (ODGJ) yang menyebar di seluruh Indonesia. "Mestinya mereka sudah bisa tercover oleh KIS," ujarnya.

Namun, persoalan yang terjadi saat ini, keberadaan ODGJ tersebut sangat sulit dijangkau. Padahal, jika obat yang semestinya mereka asup secara kontinu terputus, nantinya akan menimbulkan rangsangan emosi yang tidak stabil. "Maka ini  harus disupport oleh pekerja sosial masyarakat," kata dia.

Menurut Khofifah, berdasakan pemetaan Kemensos melalui Satuan Bhakti Pekerja Sosial (Sakti Peksos), saat ini terdapat 800 ribu ODGJ di seluruh Indonesia. Karena itu, kata dia, ODGJ tetap harus dipetakan dan tidak boleh ada upaya untuk ditutup-tutupi.

"Yang terjadi keluarga biasanya malu. Maka sekarang sudah harus mulai diinformasikan bahwa pemerintah sudah menyiapkan KIS. Seyogyanya anggota keluarga atau anggota masyarakat setempat juga bisa membangun akses supaya obat ini secara kontinu bisa diasup oleh ODGJ," jelas dia.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement