Rabu 13 Jan 2016 18:23 WIB

Peneliti: Komar Berganti Nama Gafatar Setelah Mussadek Ditangkap Polisi

  Warga melihat tabloid Gafatar (Gerakan Fajar Nusantara) terbitan 2014 di Jombang, Jawa Timur, Rabu (13/1).
Foto: Antara/Syaiful Arif
Warga melihat tabloid Gafatar (Gerakan Fajar Nusantara) terbitan 2014 di Jombang, Jawa Timur, Rabu (13/1).

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- Pimpinan Lembaga Penelitian dan Pengkajian Islam, Jakarta, M. Amin Djamaluddin, menunjukkan hasil penelitian yang "mementahkan" pandangan bahwa Gafatar merupakan gerakan sosial. Hasil penelitiannya menemukan bahwa Gafatar adalah nama (baju) baru dari Al-Qiyadah Al-Islamiyyah dan Komar (Komunitas Millah Abraham).

"Mereka berganti nama setelah 'nabi' Ahmad Mussadek menyerahkan diri ke Polda Metro Jaya pada 29 Oktober 2007 dan divonis oleh Pengadilan Negeri Jakarta Selatan pada 23 April 2008 dengan hukuman empat tahun penjara," katanya di Jakarta (11/1).

Pergantian nama itu diputuskan dalam rapat pengurus lengkap di Jalan Raya Puncak KM 79, Cisarua, Bogor, Jawa Barat, 12 September 2009, bukan tahun 2011 atau 2008. Dengan nama baru itu, mereka melakukan kegiatan sosial di mana-mana di seluruh Indonesia.

"Namun, inti ajarannya masih tetap bersumber kepada 'nabi' Ahmad Moshaddeq. Sumber ajaran sebenarnya ada pada buku-buku asli tulisan Ahmad Moshaddeq dan buku tulisan Ketua Umum Gafatar, Mahful Muis Hawari, yang berjudul 'Teologi Abraham Membangun Kesatuan Iman, Yahudi, Kristen dan Islam'," katanya.

sumber : antara
BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement