Rabu 13 Jan 2016 21:00 WIB

Ini Cerita di Balik Pembuatan Film Tausiyah Cinta

Red: M Akbar
Poster Film 'Tausiyah Cinta'
Foto: Ist
Poster Film 'Tausiyah Cinta'

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sutradara film Tausiyah Cinta, Humar Hadi, membeberkan pengalamannya selama proses produksi film yang dibuatnya. Ia mengaku selama masa shooting, seluruh kru diwajibkan shalat berjamaah ketika azan sudah memanggil serta selalu melantunkan ayat Alquran sebelum memulai shooting film.

"Kunci dari perjuangan kami sebenarnya hanya ada dua, yakni shalat berjamaah saat waktu shalat telah tiba dan selalu bertilawah sebelum proses shooting hendak kami mulai,'' cerita Hadi ketika ditemui wartawan di Jakarta, Rabu (13/1).

Dengan dua ikhtiar itulah, Eksekutif Produser Izharul Haq mengaku, film yang diproduksi oleh Bedasinema Pictures ini akhirnya bisa menghiasi layar bioskop nasional sejak 7 Januari silam. Padahal untuk memproduksi film ini, ia mengaku, pihaknya tidak memiliki modal yang cukup besar untuk produksi sebuah film layar lebar.

"Dari tangan kosong tanpa uang, kami terus berikhtiar dan berusaha agar film dakwah ini bisa dibentangkan untuk ummat. Ternyata Allah SWT selalu memberikan jalan kepada setiap umatnya. Selama 2 tahun proses produksi kami tidak pernah mengira bahwa pada akhirnya film ini dapat menghiasi layar lebar," kata pria yang biasa disapa Izhar ini.

Izhar mengaku cukup senang dengan apresiasi yang telah ditunjukkan dari hasil penayangan film ini di layar bioskop. Ia mengklaim film ini berhasil meraih apresiasi positif dari para penonton. Saat ini, kata dia, pihaknya juga masih terus memutarkan film ini ke 15 kota di Indonesia.

''Mohon masyarakat yang menantikan film ini di kota-kota lain di seluruh Indonesia agak sedikit bersabar. Kami sedang melobi pihak bioskop untuk terus membuka layar di kota-kota lainnya," jelasnya.

 

Hadi menambahkan film ini sudah mendapat permintaan juga untuk ditayangkan di luar Indonesia. Mulai Maret mendatang, kata dia, film ini akan dibawa ke beberapa negara seperti Jerman, Amerika Serikat, Inggris, Korea Selatan, Taiwan, Hongkong, Malaysia. ''Sekali lagi inilah buah ikhtiar untuk terus berdakwah dari film Tausiyah Cinta ini,'' kata Hadi.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement