REPUBLIKA.CO.ID, Di Rusia, revolusi 1905 dimulai ketika pasukan Tsar melawan sekelompok pekerja yang melakukan protes damai di Winter Palace di St Petersburg untuk mengajukan petisi keluhan mereka kepada Czar Nicholas II.
Sekitar 500 demonstran dibantai pada "Bloody Sunday," yang merupakan bulan protes dan gangguan di seluruh Rusia.
Pada Januari 1905, ketidakpuasan dengan rezim Tsar meresap hampir pada semua kelas di Rusia, terutama setelah kekalahan angkatan laut Rusia di Port Arthur selama Perang Rusia-Jepang 2 Januari. Pada Oktober 1905, Nicholas diperangi di semua sisi dan terpaksa memberikan kebebasan sipil dasar.
Ia juga terpaksa memberi badan perwakilan nasional yang akan dipilih dengan pemilihan terbatas. Namun, DPR ini yang dikenal sebagai Duma dibubarkan setelah menentang otoritas Nicholas. Sisa-sisa gerakan revolusioner secara brutal ditindas oleh tentara Tsar.
Satu dekade kemudian, Tsar Rusia kalah dalam Perang Dunia I, mendorong Bolshevik yang memimpin Revolusi Rusia 1917. Revolusi tersebut menghancurkan oposisi Tsar dan menyatakan Rusia negara Marxis pertama di dunia.
Selanjutnya: Ratu Inggris, Victoria Meninggal