REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Fraksi Partai Kebangkitan Bangsa (FPKB) DPR RI merasa terusik dengan manuver-manuver yang dilakukan politisi Partai Amanat Nasional melalui pernyataan-pernyataan yang dinilai menyudutkan menteri-menteri kabinet dari PKB.
"Soal reshuffle menteri kabinet adalah hak prerogatif Presiden, sehingga semua pihak agar mempercayakan kepada Presiden Joko Widodo untuk melakukan langkah yang terbaik," kata Wakil Ketua Fraksi PKB DPR RI, Cucun Ahmad Syamsurizal, di Gedung DPR, Jakarta, Rabu.
Menurut Cucun, Presiden Joko Widodo lebih paham kinerja para menteri kabinet kerja dan pencapaian-pencapaian yang sudah dilakukan, sehingga tidak perlu dikomentari tendensius.
Jika politisi PAN ingin menduduki kursi mentari kabinet dan mendukung Pemerintah, menurut dia, lebih baik dengan cara menunjukkan kinerja dan dukungan baik di eksekutif dan legislatif daripada menyoroti negatif menteri dari partai politik lain.
"Presiden Jokowi, lebih paham kinerja para menteri serta partai politik yang sudah berjuang dan berkeringat sejak pemilu presiden," katanya.
Cucun mengingatkan agar politisi PAN jangan mendesak-desak Presiden Joko Widodo untuk dapat menjadikan kadernya menteri kabinet. Apalagi, kata dia, membawa-bawa nama organisasi Islam besar, karena dikhawatirkan dapat meretakkan hubungan baik di antara kedua organisasi Islam besar di Indonesia.
Anggota Komisi IV DPR RI ini menambahkan, agar politisi PAN maupun elite yang berafiliasi dengan partai tersebut dapat saling menahan diri untuk tidak melontarkan pernyataan-pernyataan tendensius seputar wacana reshuffle kabinet yang dapat memperkeruh suasana dan mengganggu kerja pemerintahan.