REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Anies Baswedan mengatakan Indonesia merupakan negara kepulauan dengan karakter yang bisa menerima perbedaan. Ini menjadi kekuatan dan pembeda dengan negara-negara lain.
"Perbedaan tidak dipandang sebagai masalah. Karena itu, perbedaan tidak perlu diselesaikan. Jika dilihat sebagai masalah, kita harus menyelesaikannya. Itu diterima sebagai kenyataan," ujar Anies dalam Forum Kajian Ilmiah Pertama di Hotel Kartika Chandra, Jakarta, Rabu (13/1).
Lebih lanjut, Anies menceritakan Indonesia terdiri dari berbagai suku, budaya, dan bahasa. Namun, masyarakat Indonesia di masa lalu berhasil menemukan bahasa bersama dan disepakati 17 tahun sebelum negara ini berdiri.
"Silakan cari negara mana yang bisa menemukan satu bahasa bersama sebelum ada negara. Tidak akan ada," ujar dia.
Di Timur Tengah, kata Anies, masyarakay memiliki bahasa Arab sebagai bahasa bersama dengan dialek yang bervariasi. Ini berbeda dengan kondisi Indonesia yang dari awal memiliki banyak bahasa daerah.
"Ini adalah sebuah bangsa yang dibangun lewat cita-cita, bukan sejarah masa lalu. Bukan karena darahnya Indonesia, tapi karena (masyarakat ketika itu) memiliki gagasan yang sama tentang negeri ini," ujar dia.