REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Keuangan Bambang Brodjonegoro mengatakan pemerintah Indonesia akan mengajukan enam proyek infrastruktur kepada Asian Infrastructure Investment Bank (AIIB) atau Bank Infrastruktur Asia.
Bambang mengatakan, pengajuan ini seiring akan mulai berpoperasinya AIIB secara penuh mulai Senin (18/1). Indonesia pun sejak tahun lalu sudah menyatakan diri bergabung sebagai anggota AIIB.
"Nilai enam proyek yang kami ajukan di atas 2 miliar dolar AS untuk periode 2016-2017," kata Bambang di kantornya, Jakarta, Kamis (14/1).
Bambang tidak menyebut secara rinci proyek apa saja yang akan diajukan untuk dibiayai oleh AIIB. Namun proyek tersebut meliputi proyek kelistrikan, sanitasi, dan jalan.
Menurutnya, kehadiran AIIB akan sangat membantu pemerintah dalam mempercepat proyek pembangunan infrastruktur. "Ini memperluas sumber pembiayaan dalam membangun infrastruktur," ujarnya.
Ke depannya, kata Bambang, AIIB juga akan didorong untuk bisa mensponsori proyek-proyek infrastruktur yang dikerjakan dengan skema kerja sama pemerintah swasta (KPS).