REPUBLIKA.CO.ID, MAJALENGKA -- Sedikitnya 800 hektare lahan untuk Bandara Internasional Jawa Barat (BIJB) Kertajati, Majalengka, hingga kini belum dibebaskan. Upaya sosialisasi terhadap warga pun terus dilakukan.
"(Ditargetkan) Februari," ujar Bupati Majalengka, Sutrisno, saat mendampingi Presiden Jokowi meninjau pembangunan BIJB Kertajati, Kabupaten Majalengka, Kamis (14).
Luas lahan BIJB direncanakan mencapai 1.800 hektare. Dari jumlah itu, ada lahan seluas 800 hektare yang belum dibebaskan. Sedangkan 1.000 hektare lainnya telah dibebaskan.
Sutrisno mengakui, ada sejumlah warga pemilik lahan yang belum bersedia menjual lahannya. Dia menilai, penolakan tersebut merupakan hal yang wajar di era kebebasan seperti saat ini.
Untuk menghadapi masalah tersebut, Sutrisno pun terus melakukan sosialisasi dan pemahaman kepada warga yang masih menolak lahannya dibebaskan. Sebab, jika tidak dibebaskan, maka lahan tersebut akan menjadi lahan tak bertuan yang sulit untuk dimanfaatkan.
Sutrisno menambahkan, meski ada sejumlah warga yang menolak, namun mayoritas warga lainnya justru sangat mendukung. Bahkan, mereka meminta agar lahannya segera dibebaskan.
"Warga yang tanahnya sudah dibebaskan saat ini mobilnya bagus, rumahnya bagus, (luas) tanahnya tiga kali lipat," kata Sutrisno.
Lebih lanjut Sutrisno menerangkan, selain 1.800 hektare lahan untuk bandara, pihaknya juga mengalokasikan lahan seluas 3.200 hektare untuk kawasan aerocity.
Aerocity itu nantinya untuk menampung dan mengembangkan dunia perdagangan, jasa, industri dan pariwisata.
Sutrisno menyatakan, meski sangat berharap BIJB kertajati segera rampung dan mulai beroperasi, namun dia menegaskan warganya harus juga memperoleh manfaat. Dia berharap keberadaan bandara tidak mengakibatkan ruang ekonomi masyarakat Majalengka menjadi tertutup.
"Saya tidak mau masyarakat Majalengka tidak dapat apa-apa dengan adanya bandara. Bandara di sini jangan hanya cuma numpang tempat," kata Sutrisno.
Sutrisno pun menegaskan tidak akan menghilangkan pertanian dari Majalengka. Pertanian akan dipertahankan di wilayah Majalengka selatan.
Seperti diketahui, sesuai dengan rencana induk, BIJB dibangun diatas lahan seluas 1.800 hektare. BIJB pun nantinya akan dilengkapi dengan dua buah runway berukuran 3.500 X 60 meter dan 3.000 X 60 meter, yang mampu menampung pesawat sekelas Boeing 747 atau Boeing 777.
Saat ini, BIJB telah memiliki satu buah runway berukuran 2.500 X 60 meter. Untuk sisi udara bandara, akan dilengkapi dengan apron seluas 228.944 meter persegi yang mampu menampung dua pesawat sekelas Boeing 777, sepuluh pesawat sekelas Boeing 737-900 ER, 12 pesawat sekelas Boeing 737-400, taxiway, runway strip 3.120 X 300 meter, fasilitas alat bantu pendaratan pesawat dan fasilitas penunjang lainnya.