REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Kepala Bidang Humas Kepolisian Daerah (Polda) Jawa Barat Kombes Pol Sulistyo Pudjo memperkirakan jumlah anggota Gerakan Fajar Nusantara (Gafatar) di Jawa Barat termasuk yang cukup banyak. Bahkan, ada yang terdaftar sebagai anggota hampir di semua kota/kabupaten.
"Saya kira di Jawa Barat anggota Gafatar cukup banyak," kata Pudjo di Mapolda Jawa Barat, Kamis (14/1).
Diperkirakan, ada 8.000 anggota yang terdaftar dan tersebar di seluruh Jawa Barat. Hal ini berdasarkan data tahun 2007, di mana sedang berkembangnya kelompok Alqiyadah Al Islamiyah pimpinan Ahmad Mosshadeq.
Namun, aliran yang kemudian membubarkan diri karena dilarang pemerintah itu justru menjelma menjadi kelompok baru, yakni Komar. Gerakan ini kembali dilarang karena mengajarkan aliran sesat.
Akhirnya, aliran itu kembali berkembang dengan menjelma menjadi lembaga swadaya masyarakat (LSM) yang kini bernama Gafatar. Dengan menjadi LSM, Gafatar menggelar kegiatan sosial sekaligus menjaring anggota baru. Tak terkecuali di Jawa Barat.
"Mereka melakukan kegiatan-kegiatan sosial di kabupaten tapi mereka juga menyebarkan ajaran padahal ormas mah cuma kegiatan aja," ujarnya.
Mengantisipasi pergerakan dan penyelidikan terkait Gafatar, Polda Jawa Barat sudah berkoordinasi dengan aparat kepolisian di seluruh wilayah Indonesia. Termasuk dengan Mabes Polri sebagai pusat. Diharapkan dengan begitu, penelusuran keberadaan korban dapat segera menemukan titik terang. Hal ini tentunya akan membantu menelusuri pergerakan Gafatar.