REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA - Tahun 2016 ini, pemerintah ingin fokus mengembangkan infrastuktur energi di kawasan Indonesia Timur. Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Sudirman Said mengungkapkan dari anggaran yang dialokasikan APBN 2016 sebesar Rp 8,56 triliun, Rp 4,3 Triliun di antaranya akan dialokasikan untuk belanja barang dan Rp 2,64 Triliun untuk belanja modal membangun infrastruktur energi di wilayah Indonesia Timur.
Pasalnya, minimnya infrastruktur di wilayah Timur membuat harga energi menjadi mahal. Sebagai ilustrasi, harga BBM seperti premium, solar, dan minyak tanah dipukul rata sebesar 15 ribu per liter karena wilayahnya sulit dijangkau dan pasokan BBMnya tidak rutin.
Untuk mengatasi mahalnya harga BBM tersebut, Sudirman berencana akan membangun 25 storage BBM di Indonesia Timur. Sudirman menilai, langkah ini mampu membuat masyarakat di wilayah Timur bisa menikmati harga yang sama seperti di wilayah Barat.
"Kita akan bangun di 25 titik paling Timur, di Papua, Maluku, Maluku Utara," ujar Sudirman, Kamis (14/1).
Sudirman menargetkan kontrak pengadaan storage di wilayah Timur bisa ditandatangani pada bulan Februari-Maret mendatang. Diharapkan pembangunan storage ini bisa membuat suplai BBM ke Indonesia Timur bisa lebih terjamin sehingga masyarakat di wilayah Timur bisa menikmati harga BBM yang sama dengan di wilayah Barat.
"Memang storagenya kecil-kecil karena itu bunker. Februari sampai Maret kita harapkan sudah bisa tanda tangan kontrak. Semoga suplai bisa lebih baik dan harga bbm disana bisa normal," katanya.