REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Gerakan Fajar Nusantara (Gafatar) dalam beberapa hari terakhir meresahkan masyarakat. Hal tersebut menyusul banyaknya laporan warga hilang yang diduga bergabung dengan Ormas tersebut.
Kadiv Humas Polri, Irjen Anton Charliyan, mengatakan, Polri sedang melakukan langkah untuk mempersempit gerakan Gafatar. Polri sedang menelusuri siapa saja pengikutnya.
"Apa saja kegiatannya sekarang, siapa yang aktif siapa gak aktif," ujar Anton, di Mabes Polri, Kamis (14/1).
Polri, lanjutnya, kemungkinan akan memanggil petinggi Gafatar. Bagian intelijen polri yang akan melakukan pemanggilan. Namun, Anton belum bisa memastikan kapan akan dilakukan pemanggilan.
Karopenmas Polri, Brigjen Agus Rianto menambahkan, tindakan terhadap Gafatar tidak bisa dilakukan terburu-buru. Menurut Anton, polri melakukan penindakan berdasarkan fakta dan alat bukti.
"Yang penting ini tanggung jawab bersama, masyarakat agar dapat membentengi diri sehingga tidak mudah terpengaruh," kata Agus.