REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Juru Bicara Kementerian Luar Negeri (Kemenlu) Arrmanatha Nasir mengatakan belum ada negara sahabat yang memberlakukan peringatan bepergian dan larangan berpergian ke Indonesia menyusul aksi teror di Sarinah, Thamrin, Jakarta Pusat, Kamis (14/1).
Negara-negara sahabat umumnya memberikan travel advice untuk waspada. Arrmanatha mengatakan pemerintah sudah mengecek web, kedutaan, dan kementerian luar negeri negara-negara sahabat. Belum ada negara yang memberlakukan peringatan bepergian (travel warning) dan larangan berpergian (travel ban).
"Memang umumnya mereka memberikan travel advice. Jadi sampai saat ini umumnya seperti juga yang kita lakukan itu travel advice," katanya, di Istana Negara, Jakarta, Kamis (14/1).
Ada 26 orang menjadi korban atas peristiwa ledakan dan baku tembak antara pelaku teror dengan polisi, di Jalan Thamrin, Jakarta, Kamis. Tujuh orang meninggal dunia, termasuk lima pelaku. Sebanyak 19 orang luka-luka, di antaranya lima polisi luka berat.
Menurut Arrmanatha, seorang dari dua korban tewas berasal dari Kanada. "Kami juga dapat informasi ada warga negara Belanda yang saat ini masih kritis di RSPAD," ujarnya.
Kementerian Luar Negeri juga sedang mencoba mengklarifikasi informasi warga negara Jerman yang juga menjadi korban. "Itu masih kita coba klarifikasi. Memnag kita dapat indikasi satu lagi asing tapi kita belum dapat dari mana," katanya.