Jumat 15 Jan 2016 07:21 WIB

Korut Sebut Keputusan Pertemuan Davos Soal Nuklir tak Adil

Korea Utara
Korea Utara

REPUBLIKA.CO.ID, SEOUL -- Korea Utara menyebut keputusan Forum Ekonomi Dunia (WEF) menarik undangan pertemuan di Davos, Swiss sangat tidak adil karena dilakukan berdasarkan uji coba nuklir yang Korut lakukan.

Dalam surat kepada penyelenggara perwakilan PBB-nya di Jenewa, Korea Utara mengatakan berharap mendapat kesempatan menunjukkan keberhasilan ekonominya dan meningkatkan kerja sama ekonomi.

"Surat itu menekankan forum tersebut diadakan sepatutnya tanggung jawab konsekuensi langkah tidak bersahabat terhadap Korea utara, negara berdaulat yang bermartabat dan masryakat matang ekonomi di Asia timur laut," kata kantor berita nasional Korea Utara KCNA.

Korea Utara mengatakan negaranya meledakkan sebuah bom hidrogen pada Rabu pekan lalu, meskipun Amerika Serikat dan para pakar meragukan senjatanya secanggih itu. Uji coba nuklir itu merupakan yang keempat dan menuai banyak celaan dari negara tetangganya dan Amerika Serikat.

Forum Ekonomi Dunia pada Rabu mengatakan pihaknya mencabut undangan yang ditujukan kepada delegasi korea Utara untuk menghadiri pertemuan tahunan di Davos. Itu akan menjadi yang pertama kali dalam 18 tahun seorang delegasi Korea Utara menghadiri pertemuan itu, sebuah tempat berkumpul bagi para kalangan elit dari dunia politik, bisnis dan hiburan.

Korea Utara mengatakan dalam suratnya bahwa delegasinya telah memutuskan untuk menerima permintaan berulang kali forum itu untuk menunjukkan kemajuan ekonomi terbarunya dan berusaha menjalin ikatan yang bersahabat.

"Keputusan yang dilakukan oleh forum itu mengingatkan (kami) akan perilaku beberapa elemen yang memilih untuk tetap di dekat kebijakan bermusuhan yang ekstrim melawan Republik dan itu sangatlah tidak adil," surat itu menyebutkan.

WEF mengatakan uji nuklir berarti tidak akan ada kesempatan untuk dialog internasional dalam semangat Forum Ekonomi Dunia, anggota dewan WEF Philipp Roesler berkata kepada media.

sumber : Antara
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement