REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- Inggris menegaskan menguatnya Islamofobia di Eropa tidak memengaruhi kebijakan luar negeri negaranya terhadap negara-negara berpenduduk Muslim. Di Indonesia, hal tersebut dibuktikan dengan pembukaan kantor pelayanan visa baru, yang berada di Kota Surabaya.
Duta Besar Inggris untuk Indonesia Moazzam Malik mengundang lebih banyak warga Indonesia berkunjung ke negeri Ratu Elizabeth pada waktu-waktu mendatang. “Pintu kami selalu terbuka untuk warga Indonesia untuk datang dan bermitra dengan kami. Kami ingin menjalin kedekatan yang sebenar-benarnya antara kedua negara,” ujar Malik saat meresmikan kantor pelayanan visa di Surabaya, Kamis (14/1).
Menurut Malik, di tengah kondisi dunia yang bergejolak penuh tekanan di sana-sini, Indonesia dan Inggris bisa menunjukan contoh persahabatan dan kedekatan kedua negara. “Kita perlihatkan pada dunia bahwa Indonesia dan Inggris adalah contoh negara demokratis yang bisa berbisnis bersama-sama, belajar bersama-sama, dan menyingkirkan isu-isu agama atau keyakinan,” ujar Moazzam.
Pihak Kedutaan Besar Inggris melaporkan, per September 2015, Inggris telah mengeluarkan 38.677 visa bagi WNI. Jumlah tersebut, menurut mereka, meningkat tiga persen dari tahun sebelumnya bahkan meningkat lebih dari 50 persen dibandingkan 2010.