Jumat 15 Jan 2016 10:51 WIB

Antisipasi Teror, Gubernur Sulsel Kumpulkan Ormas Islam di Starbucks

Kondisi starbucks sarinah yang jadi lokasi ledakan bom bunuh diri dalam aksi teror di Kawasan Thamrin, Jakarta Pusat, Kamis (14/1).
Foto: Republika/Prayogi
Kondisi starbucks sarinah yang jadi lokasi ledakan bom bunuh diri dalam aksi teror di Kawasan Thamrin, Jakarta Pusat, Kamis (14/1).

REPUBLIKA.CO.ID, MAKASSAR -- Gubernur Sulawesi Selatan Syahrul Yasin Limpo mengumpulkan pimpinan organisasi kemasyarakatan (ormas) Islam se-Sulsel untuk berkoordinasi dalam mengantisipasi gerakan dan aksi teroris yang sudah meresahkan bangsa Indonesia.

"Kami tidak takut teror, ada semua kita disini. Jangan ada ketakutan apalagi ke khawatiran berlebihan," tegas Syahrul di hadapan para pemimpin ormas Islam di cafe Starbucks Mal MARI di Makassar, Jumat (15/1).

(Baca: Kafe Starbucks Ditutup Sementara).

Menurut dia, pertemuan ini merupakan langkah cepat dalam rangka koordinasi memerangi ancaman teroris ISIS yang sering kali mencatut nama agama. "Kami tidak takut ancaman teror, tapi kami lebih takut kalau ancaman ekonomi turun, jangan gara-gara isu teroris ekonomi turun hingga lima persen, saat ini kan ekonom kita sudah berada di atas delapan persen, " paparnya.

Pertemuan khusus ini, kata dia sebagai bentuk awal dalam menyatukan presepsi dan melawan aliran sesat yang dapat mengacaukan sabilitas kemananan dan toleransi beragama.

"Pertemuan ini sebagai awal koordinasi dengan membentuk desk guna memerangi aksi-kasi teror. Saya berharap pertemuan ini akan terus dilakukan," ucapnya.

Hadir pada pertemuan itu Pimpinan Muhammadiyah, Nahdatul Ulama, Forum Pembela Islam, DDI, BKPRMI, Forum Penanganan dan Penanggulangan Teroris, An Nadsir, Dewan Masjid Indonesia, LDDI, Al Sunnah, Wahdah Islamiyah dan lainnya

Disela pertemuan itu Syahrul bersama pimpinan ormas Islam mendoakan agar stabilitas keamanan dan kenyamanan di Sulsel pada khususnya dan di Indonesia pada umumnya tetap terjaga.

 

 

sumber : Antara
Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement