REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Fahri Hamzah kesal saat penyidik KPK masuk ke beberapa ruang fraksi di DPR dengan menggunakan senjata lengkap. Saking kesalnya, Fahri bahkan mengusir anggota Brimob yang bersenjata lengkap tersebut.
"Brimob yang membawa senjata keluar. Gedung ini tidak boleh bawa senjata. Saya yang bertanggung jawab. Sekali lagi saya minta senjata tidak boleh ada di gedung parlemen,'' kata Fahri geram, di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Jumat (15/1).
Pascaditetapkan sebagai tersangka oleh KPK, ruang kerja politisi PDIP berinisial DWP di lantai 6, Gedung Nusantara I, Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, digeledah oleh penyidik.
Penggeledahan tersebut dilakukan sejak pukul 11.00 WIB. Pantauan di lapangan, ada sekitar lima orang penyidik yang masuk ke ruangan DWP.
Namun, dalam rombongan penyidik tersebut, ada yang berpakaian layaknya Densus 88 serta membawa senjata laras panjang. Selama lebih dari 30 menit, ruangan DWP belum juga selesai diperiksa.
Berdasarkan informasi, Fraksi PKS juga disambangi oleh tim KPK dan Densus 88. Namun, belum dipastikan dalam rangka apa mereka ke sana.