REPUBLIKA.CO.ID,BEKASI -- Terduga teroris dari Rawalumbu, Kota Bekasi, Jawa Barat, berinisial EA (27) diketahui berprofesi sebagai penjual token listrik dan memiliki lapak ponsel.
"Terakhir saya sempat membeli token listrik Rp30 ribu kepada EA," kata Reza (30), tetangga kontrakan EA, di Bekasi, Jumat.
Reza diketahui tinggal bersama EA dan istrinya di rumah kontrakan empat pintu Jalan Topas Raya Kavling 17 RT03/39, Kelurahan Bojongrawalumbu, Kecamatan Rawalumbu, Kota Bekasi.
Reza tinggal di kontrakan pintu pertama seorang diri, sementara EA dan istrinya NM (20) tingga di kontrakan pintu ke empat atau di bagian paling ujung."Kontrakan saya terpisah dua pintu dari kontrakan EA," katanya.
Menurut Reza, EA dikenal sebagai sosok yang tertutup namun ramah terhadap masyarakat sekitar.
(Baca: Detasemen 88 Tangkap Pasutri di Bekasi)
Pria dengan ciri berambut sebahu dan berjenggot itu kerap menyapa tetangganya bila berpapasan di kontrakan.
"Badannya lumayan bagus karena dia (EA) suka olahraga. Akan tetapi, kami jarang terlibat pembicaraan lama," katanya.
Reza mengaku sangat terkejut dengan peristiwa penangkapan EA karena prosesnya hanya selang satu hari dari peristiwa pengeboman di Sarinah Jalan M.H. Thamrin, Jakarta Pusat.
"Sekarang saja saya masih "shock" dengan kabar penangkapan EA. Waktu itu saya baru pulang dari kerja dan kata pemilik kontrakan EA ditangkap polisi," katanya.
Reza menambahkan bahwa EA diketahui jarang keluar kontrakan dan lebih memilih berdiam diri di dalam kontrakan."EA setahu saya kalau pergi suka pakai sepeda motor jenis Yamaha Vino pelat B," katanya.
Reza juga pernah mendapati kontrakan EA dikunjungi rekannya menggunakan sepeda motor."Jarang ada tamu yang datang. Hanya sekali saya lihat ada tamu datang ke kontrakannya," katanya.
Sebelumnya diberitakan, petugas berseragam Densus 88 membawa EA dan istrinya NM pascaledakan bom Sarinah, Jumat siang.