REPUBLIKA.CO.ID,DEPOK -- Kapolresta Depok Kombes Pol Dwiyono menegaskan bahwa penangkapan tiga orang di Depok, Jawa Barat, tidak terkait dengan aktivitas teroris seperti berita yang tersiar sejumlah media.
"Setelah serangkaian pemeriksaan ketiganya bukan teroris dan tidak ada hubungannya dengan pelaku peledakan bom di Jakarta," kata Dwiyono di Polres Depok, Jumat.
Sebelumnya diberitakan sejumlah media massa memberitakan penggerebekan dan penangkapan tiga terduga teroris di Bojong Pondok Teron, Kecamatan Cipayung Kota Depok, Jawa Barat pada Jumat dinihari.
Kapolres menjelaskan ketiga orang yang ditangkap adalah Saeful Bahri (50), Sudirmansyah (43) dan Isra Tamami (36) adalah warga biasa yang dilaporkan oleh Nurul, anak dari Saiful Bahri yang diduga telah melakukan laporan palsu kepada polisi.
Dalam laporan tersebut Nurul mengatakan bahwa ketiganya mempunyai bom dan senjata laras panjang.
Dwiyono mengatakan ketiga orang tersebut sudah dipertemukan dengan Nurul dan ibunya Meli (45) yang sudah bercerai lama dengan Saeful."Ini hanya masalah keluarga saja. Nurul hanya kurang kasih sayang dari keluarganya," jelasnya.
Sementara itu Sudirmansyah mengaku kaget ketika aparat kepolisian mendatangi rumahnya dengan cara menggedor-gedor pintu rumah saya dan membawanya ke kantor polisi."Saya pasrah saja dibawa polisi dan menjelaskan semuanya di kantor polisi," ujarnya.
Sedangkan Isra menyayangkan keponakannya (Nurul) membuat laporan palsu ke polisi bahwa dan abang saya sebagai teroris. Namun ia tidak ingin memperpanjang kasus tersebut dan akan diselesaikan secara kekeluargaan.