Jumat 15 Jan 2016 18:00 WIB

Pelaku Teror Thamrin Ternyata Baru Pulang dari Suriah

Rep: Halimatus Sa'diyah/ Red: Nur Aini
Warga melintas didepan restoran Burger King pasca penyerangan teroris di pos polisi dan sejumlah gedung di Sarinah Thamrin Jakarta, Jumat (15/1).
Foto: Antara/Muhammad Adimaja
Warga melintas didepan restoran Burger King pasca penyerangan teroris di pos polisi dan sejumlah gedung di Sarinah Thamrin Jakarta, Jumat (15/1).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pelaku teror Thaamrin disebut merupakan kelompok radikal pimpinan Bahrun Naim. Menteri Koordinator bidang Politik, Hukum dan Keamanan Luhut Binsar Pandjaitan mengungkapkan, beberapa di antara mereka adalah bagian dari 100 WNI yang baru pulang dari Suriah.

"Ya. Ada yang bagian dari (100 orang) itu," katanya di Istana Negara, Jumat (15/1).

Menurut Luhut, ada salah satu pelaku teror yang tercatat pernah ditahan. Namun, setelah dilepaskan mereka justru ikut dalam aksi bom bunuh diri.

Namun, Luhut menolak mengungkap lebih detial informasi tentang pelaku. Sebab, dia khawatir hal itu justru akan menghambat polisi yang sedang bekerja menelusuri jaringan teroris tersebut.

Sebelumnya, pada akhir November 2015 lalu, Kepala Badan Intelijen Negara Sutiyoso sempat memberi peringatan pada masyarakat agar berhati-hati apabila ada aktivitas mencurigkan di sekitar lingkungan tempat tinggal.

Hal itu dikatakan Sutiyoso setelah mendapat laporan adanya 100 orang WNI yang baru pulang dari Suriah setelah bergabung dengan ISIS. Saat itu, dia menyebut bahwa BIN terus memonitor pergerakan 100 orang tersebut.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement