Jumat 15 Jan 2016 18:03 WIB

Putri Gusdur: Indonesia tidak Bisa Ditimurtengahkan

Rep: c21/ Red: Teguh Firmansyah
Gusdur
Gusdur

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Budaya Indonesia memang tidak sama dengan Timur Tengah. Putri mantan presiden ke-4, Alissa Wahid, mengatakan Indonesia tidak bisa ditimurtengahkan.

"Kalau dalam konteks Islam dan terorisme, Gusdur mengatakan Islam agama damai dan memberikan kedamaian alam semesta," kenangnya terhadap almarhum Gusdur, Jumat (15/1).

Alissa menambahkan, KH Abdurahman Wahid atau yang biasa disapa Gusdur mengatakan, terorisme sering memutarbalikkan fakta. Padahal, Islam memberikan kedamaian alam semesta.

"Indonesia tetap damai dan beragam," kata dia.

Untuk pelaku terorisme, hukuman saja tidak cukup. Bisa saja pelaku melakukan perekrutan di dalam penjara. Hal terpenting adalah upaya-upaya penyadaran ideologi.

Menurut Alissa, orang menjadi ekstremis dan terorisme ada karena sebuah proses. Tidak cukup, Indonesia merupakan penduduk Muslim terbesar di dunia. Jadi, negara perlu membangun peringatan dini dan mereka harus diawasi lebih dan dilemahkan.

"Mereka polisi tahu cara melemahkan aksi tersebut. Indonesia juga geopolitik dunia," kata dia.

Gusdur sekitar era 1980-an pernah mengatakan, kelompok garis keras akan bermunculan di Indonesia. Karena saat itu, dia melihat Talibanisasi.  "Sebab, Taliban baru muncul ke muka publik 80-an," tutur dia.

Baca juga, 21 Kelompok yang Mengaku Berafiliasi dengan ISIS, Ini Daftarnya. 

 

 

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement