Jumat 15 Jan 2016 22:50 WIB

Tessy: Saya Bukan Bandar Narkoba

Terdakwa Kabul Basuki alias Tessy (kanan) saat akan menjalani sidang perdana kasus penyalahgunaan narkoba di Pengadilan Negeri Bekasi, Jawa Barat, Rabu (18/3).    (Antara/Ivan Pramana Putra)
Terdakwa Kabul Basuki alias Tessy (kanan) saat akan menjalani sidang perdana kasus penyalahgunaan narkoba di Pengadilan Negeri Bekasi, Jawa Barat, Rabu (18/3). (Antara/Ivan Pramana Putra)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pelawak Kabul Basuki alias Tessy Srimulat mengaku bersyukur sempat tertangkap polisi karena mengkonsumsi narkoba. Jika dulu tidak tertangkap ia mungkin masih mengonsumsinya sampai sekarang dan tidak mendapatkan rehabilitasi.

Hanya saja, berdasarkan pengalamannya itu, ia berharap polisi tidak memperlakukan pengguna narkoba seperti teroris.

"Namun, saya sampaikan polisi jangan arogan. Pengalaman saya dulu. Mesin mobil saya belum mati, tiba-tiba saya sudah ditodong pistol dan diborgol. Tidak mungkin saya lari, mau lari ke mana?," kata dia di Semarang, Jumat (15/1) malam.

Kepolisian, terutama yang menangani narkotika, menurut dia, semestinya memahami upaya pencegahan, penyelamatan, dan pengamanan, sebab penanganan pemakai narkoba berbeda dengan penanganan teroris.

"Saya bukan teroris, bukan bandar, bukan pula pecandu. Saya hanya korban. Kalau bandar ditembak mati, saya setuju. Namun, kalau pengguna-pengguna ini jangan dong. Harus direhabilitasi," ujar Tessy.

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement