REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Umum Dewan Pimpinan Majelis Ulama Indonesia (MUI) Pusat Ma'ruf Amin menyatakan mengutuk serangan teror di Jakarta pada Kamis (14/1). Menurutnya, tindakan peledakan bom dan penembakan yang mengincar masyarakat umum adalah tindakan yang bertentang dengan ajaran Islam dan agama-agama lainnya.
"Ini (serangan) melanggar nilai-nilai dan prinsip kemanusiaan, di mana tidak ada ajaran agama manapun yang mentolerirnya," ujar Ma'ruf melalui keterangan persnya, Jumat (15/1).
Karena itu, MUI menyatakan duka yang sedalam-dalamnya untuk para korban. "MUI juga mendorong pemerintah menanggung semua biaya keperluan penyelenggaraan pemakaman bagi korban meninggal dan biaya pengobatan bagi korban luka," ucap Ma'ruf.
Seperti diketahui, pada Kamis lalu, kondisi Jakarta sempat mencekam akibat serangan teror di Sarinah. Kendati demikian, kondisi tersebut tak bertahan lama setelah masyarakat dengan sendirinya menyatakan mereka tidak takut pada aksi terorisme. Gelombang pernyataan sikap pun menjalar hingga dunia maya dengan tagar #KamiTidakTakut.
Baca juga:
Buktikan Indonesia Berani, Para Tokoh Kumpul di Lokasi Ledakan
Ledakan Depan Starbucks Bukan Bunuh Diri
Bom Starbucks Serupa dengan Bom Cirebon, Beji dan Depok