REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Polda Metro Jaya mengakui jika pasukan Detasemen Khusus (Densus) 88 antiteror telah melakukan penggeledahan di beberapa tempat pada Jumat (15/1) kemarin, terkait serangan teror yang terjadi di Jalan MH Thamrin pada 14 Januari lalu.
"Benar melakukan langkah upaya paksa penggeledahan terkait bom di Sarinah. Tapi tidak bisa diungkapkan sekarang," ujar Kadiv Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol M. Iqbal di Polda Metro Jaya, Sabtu (16/1) sore.
Menurutnya, pihaknya saat ini masih melakukan investigasi mendalam terkait jaringan teroris yang melakukan pengeboman. Namun, pihak Polda Metro Jaya telah memastikan jika pelaku teroris merupakan jaringan ISIS.
"Yang jelas masuk jaringan teroris yang disebut Kapolda jaringan ISIS. Nanti kita akan buka semuanya di depan publik,"katanya.
Sebelumnya, Densus 88 telah melakukan penggerebekan di rumah pelaku pengeboman atas nama Muhamad Ali di Meruya, Jakarta Barat. Selain itu, Densus 88 juga melakukan penangkapan tiga orang terduga teroris di Kota Bekasi pada Jumat (15/1) lalu.
Diduga, tiga orang terduga teroris di Bekasi merupakan anggota jaringan teroris yang melakukan pengeboman di Jalan MH Thamrin.