REPUBLIKA.CO.ID, MAKASSAR -- Ketua Umum PSSI La Nyalla M Mattaliti menyatakan tidak takut dengan wacana Kongres Luar Biasa (KLB) yang bertujuan untuk menjatuhkan dirinya dari posisi yang kini ditempatinya.
"Saya tidak takut dengan KLB. Jika rakyat menginginkan maka saya siap untuk mundur. Silakan ajukan ke exco," ujarnya, Sabtu (16/1).
La Nyalla sebelumnya resmi terpilih sebagai Ketua PSSI melalui Kongres Luar Biasa (KLB) 18 April 2015. Namun, Kepengurusannya kemudian tidak diakui setelah Menteri Pemuda dan Olahraga Imam Nahrawi mengeluarkan surat pembekuan PSSI melalui surat nomor 0137 tahun 2015 per tanggal 17 April 2015 atau sehari sebelum KLB dilangsungkan.
Dalam surat tersebut, segala kegiatan PSSI selanjutnya akan dikendalikan pihak pemerintah melalui Tim Transisi. Kondisi inipun yang membuat roda organisasi tidak bisa berjalan yang juga menjadi penyebab terhentinya kompetisi. Selama memimpin PSSI, kompetisi seperti Indonesia Super League (ISL) juga harus terhenti bergulir. Kondisi itu semakin diperparah dengan turunnya sanksi FIFA pada 30 Mei 2015, yang mengakibatkan Timnas Indonesia tak bisa tampil di ajang internasional.
Kondisi ini juga membuat sejumlah program pembinaan PSSI selaku induk organisasi sepak bola Tanah Air juga ikut terhenti. Belakangan, beredar rumor soal Kemenpora melalui tim transisi yang dikabarkan siap menggelar KLB untuk kepengurusan PSSI yang baru, termasuk mengantikan La Nyalla sebagaik Ketua Umum PSSI. Namun rumor atau wacana yang digelindingkan itu tidak membuat dirinya gentar.
"Jika memang sudah memenuhi syarat KLB, silakan ajukan," kata La Nyalla