Ahad 17 Jan 2016 01:00 WIB

Pencabutan Sanksi Iran Diperkirakan Terjadi Hari Ini

Rep: C34/ Red: Indira Rezkisari
Bendera Badan Energi Atom Internasional berkibar di di Vienna International China dalam rangka pembicaraan nuklir Iran bersama Prancis, Jerman, Inggris, Cina, Rusia, AS, dan Iran, Ahad (17/1).
Foto: EPA
Bendera Badan Energi Atom Internasional berkibar di di Vienna International China dalam rangka pembicaraan nuklir Iran bersama Prancis, Jerman, Inggris, Cina, Rusia, AS, dan Iran, Ahad (17/1).

REPUBLIKA.CO.ID, WINA -- Badan Energi Atom Internasional diperkirakan akan mengumumkan di Wina bahwa Iran telah memenuhi kesepakatan tahun lalu untuk mengekang program nuklirnya. Imbalan atas kesepakatan itu yakni pencabutan sanksi oleh Amerika Serikat, PBB, dan Uni Eropa.

Iran membebaskan empat orang warga Amerika, termasuk seorang wartawan Washington Post, dalam proses pertukaran tawanan, Sabtu (16/1). Bersamaan dengan itu, para diplomat berkumpul untuk mengumumkan pencabutan sanksi internasional atas Iran dan mengizinkan negara dengan 80 juta penduduk itu kembali ke kancah ekonomi global.

Menteri Luar Negeri Iran Javad Zarif dan Menteri Luar Negeri AS John Kerry, yang mengembangkan hubungan dekat selama pembicaraan berbulan-bulan, bertemu di sebuah hotel di Wina sebelum pengumuman. "Hari H pelaksanaan" juga menjadi titik balik dalam permusuhan antara Iran dan Amerika Serikat sejak Revolusi Islam Iran tahun 1979.

"Hari ini, dengan merilis laporan Kepala IAEA, kesepakatan nuklir akan dilaksanakan," ungkap Zarif seperti dikutip di Wina oleh kantor berita negara, IRNA.

Kantor IRNA yang juga mengutip pernyataannya, menulis bahwa Zarif menyebut hari tersebut merupakan "hari yang baik untuk rakyat Iran" karena sanksi akan dicabut. Sanksi yang dikenakan selama lima tahun terakhir telah menghalangi Iran dari sistem keuangan global.

Hal itu mengurangi ekspor produsen minyak utama secara drastis dan menyebabkan kesulitan ekonomi yang cukup signifikan di Iran. Setelah sanksi-sanksi dicabut, Iran berencana segera meningkatkan ekspor minyaknya, sekira 500.000 barel per hari dalam beberapa minggu dan 500.000 lagi dalam setahun.

Puluhan miliar dolar aset Iran akan dicairkan dan perusahaan global yang dilarang melakukan bisnis di sana akan dapat kembali memanfaatkan pasar. Di sisi lain, kembalinya Iran ke pasar dinilai menjadi penyebab utama penurunan harga minyak global, yang jatuh di bawah 30 dolar AS per barel pekan ini untuk pertama kalinya dalam 12 tahun, dikutip dari Reuters, Ahad (17/1).

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement