REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kapolri Jenderal Badrodin Haiti tidak dapat menilai apakah pelalu bom Thamrin dilakukan oleh profesional. Menurutnya, profesional atau tidak pelaku bom tidak bisa dilihat hanya saat melancarkan aksinya.
"Profesional atau tidak tergantung tujuan teror mereka," ujar Badrodin, di Mabes Polri, Sabtu (16/1).
Badrodin mengatakan, jika dilihat dari sisi perencanaan, pelaku merupakan eksekutor saja. Sedangkan, terdapat aktor intelektual di luar para pelaku.
Polisi masih harus melakukan penyelidikan apakah para pelaku juga orang yang melakukan survei lokasi teror. Karena itu, kata Badrodin, Polri belum dapat mengungkapkan.
Seperti diketahui, akibat peristiwa tersebut, 33 orang menjadi korban. Mulai dari warga sipil aparat dan pelaku.
Polri menyebut, Bahrun Naim berada di balik bom tersebut. Bahrun Naim disebut berambisi menjadi pimpinan ISIS untuk kawasan Asia Tenggara.
Aksi teror tersebut juga diketahui mendapatkan sokongan dana dari ISIS. Dana tersebut disalurkan secara bertahap sepanjang 2015.
(baca: Tembak Teroris, AKBP Untung Sangaji Dimarahi Istri)