Ahad 17 Jan 2016 03:48 WIB

Kapolri Sebut Pelaku Bom Thamrin Sebatas Eksekutor

Rep: Rahmat Fajar/ Red: Indira Rezkisari
Kapolri Jenderal Badrodin Haiti memberikan keterangan kepada wartawan di Mabes Polri, Jakarta, Sabtu (16/1).
Foto: Republika/Yasin Habibi
Kapolri Jenderal Badrodin Haiti memberikan keterangan kepada wartawan di Mabes Polri, Jakarta, Sabtu (16/1).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kapolri Jenderal Badrodin Haiti tidak dapat menilai apakah pelalu bom Thamrin dilakukan oleh profesional. Menurutnya, profesional atau tidak pelaku bom tidak bisa dilihat hanya saat melancarkan aksinya.

"Profesional atau tidak tergantung tujuan teror mereka," ujar Badrodin, di Mabes Polri, Sabtu (16/1).

Badrodin mengatakan, jika dilihat dari sisi perencanaan, pelaku merupakan eksekutor saja. Sedangkan, terdapat aktor intelektual di luar para pelaku.

Polisi masih harus melakukan penyelidikan apakah para pelaku juga orang yang melakukan survei lokasi teror. Karena itu, kata Badrodin, Polri belum dapat mengungkapkan.

Seperti diketahui, akibat peristiwa tersebut, 33 orang menjadi korban. Mulai dari warga sipil aparat dan pelaku.

Polri menyebut, Bahrun Naim berada di balik bom tersebut. Bahrun Naim disebut berambisi menjadi pimpinan ISIS untuk kawasan Asia Tenggara.

Aksi teror tersebut juga diketahui mendapatkan sokongan dana dari ISIS. Dana tersebut disalurkan secara bertahap sepanjang 2015.

(baca: Tembak Teroris, AKBP Untung Sangaji Dimarahi Istri)

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement