REPUBLIKA.CO.ID, BEIJING -- Cina menolak hasil pemilihan presiden Taiwan. Cina mengatakan, urusan Taiwan adalah urusan internal bagi negara tersebut.
"Taiwan adalah masalah internal untuk Cina. Hanya ada satu Cina di dunia dan pemilihan presiden di pulau (Taiwan) tidak berubah kenyataan ini atau penerimaan internasional mengenai itu," ujar Pemerintah Cina dalam pernyataannya dilansir Reuters, Ahad (17/1).
Sebelumnya, Tsai Ing-wen dari Democratic Progressive Party (DPP) meraih kemenangan dalam pemilihan presiden dan parlemen pada Sabtu (16/1).
Presiden terpilih, Tsai, berjanji untuk menjaga perdamaian dengan Cina. Tsai juga bersumpah menjaga status quo hubungan dengan Cina. Namun, ia menambahkan bahwa Cina harus menghormati demokrasi Taiwan.
Tak lama setelah kemenangan Tsai, Kantor Urusan Taiwan Cina memperingatkan akan menentang setiap langkah menuju kemerdekaan Taiwan. Pemerintah Cina juga bertekad untuk mempertahankan kedaulatan negara dan keutuhan wilayah.
Dalam sebuah pernyataan yang dipublikasikan, Sabtu malam, Kementerian Luar Negeri Cina mengatakan, tidak peduli apa perubahan mungkin ada di Taiwan. Namun, Pemerintah Cina tidak akan pernah mengubah kebijakan untuk menentang kemerdekaan resmi Taiwan.
"Hanya ada satu Cina di dunia, daratan dan Taiwan keduanya milik satu Cina. Kedaulatan dan integritas teritorial Cina takkan membiarkannya menjadi rusak," tambah kementerian itu.
Kementerian itu menambahkan, hasil dari pemilihan Taiwan tidak mengubah fakta dan konsensus masyarakat internasional.
Pemerintah Cina berharap dunia akan terus menegakkan prinsip satu Cina, menentang segala bentuk kemerdekaan Taiwan.
Selain itu, Pemerintah Cina berharap ndunia internasional mengambil langkah-langkah nyata untuk mendukung pengembangan damai hubungan lintas Selat Taiwan.