REPUBLIKA.CO.ID, MAKASSAR -- Mantan Ketua Umum Partai Golkar, Jusuf Kalla mengatakan tak terlalu peduli siapa yang nantinya akan memimpin Golkar pascakonflik internal berkepanjangan. Ia hanya menginginkan agar proses pemilihannya berlangsung jujur dan demokratism
"Mau siapa pimpinannya terserah, tapi melalui proses yang demokratis, tidak proses yang dipaksa-paksanakan, disogok-sogok, dan sebagainya," kata JK dikediamannya di Makassar, Ahad (17/1).
Selain berusaha mendamaikan kedua kubu, JK juga ingin agar Golkar dipimpin oleh orang yang jujur agar masa depan Golkar juga menjadi lebih baik.
"Harus Golkar itu dipimpin oleh orang yang jujur. Betul-betul kita semuanya ingin ke depan yang baik. Tidak mutlak-mutlakan. Ini partai politik, bukan perusahaan," katanya.
Ia menekankan, yang dibutuhkan Golkar saat ini adalah persatuan karena dengan persatuan, partai bisa kuat.
"Dan ini kepentingan nasional supaya kita kembali bersatu," katanya.